Sunday, June 11, 2017

Panduan Trading Bitconnect

Cara Trading Bitconnect

Bagi yang belum memiliki ID atau belum menjadi member bitconnect silakan daftar di link ini bagi yang sudah daftar di link saya . akan mendapatkan trik khusus trading di bitconnect

Disini saya akan memberikan ulasan cara trading bitconnect dengan cara yang paling mudah di pahami. Untuk memulai trading silahkan masuk ke menu trading Bitconnect dengan cara klik "BCC EXCHANGE" lihat gambar dibawah ini (klik pada gambar untuk memperbesar):

Panduan Trading Bitconnect

Selanjutnya anda akan  dibawa ke halaman trading yang akan tampak seperti dibawah ini:

Panduan Trading Bitconnect

selanjutnya silahkan lihat harga BCC terbaru disebelah kanan atas layar, itu adalah harga dimana anda bisa membeli di harga tersebut

Cara trading alt coin itu mudah karena kita seperti berdagang barang, kita akan beli barang saat harga turun dan akan menjualnya jika harga naik. Trading coin sangat berbeda dengan trading forex maupun binary karena uang kita tidak akan habis jika terjadi harga berbalik arah dari perkiraan kita, yang dibutuhkan hanyalah kesabaran untuk menunggu harga kembali sesuai dengan perkiraan yang dibuat buat sebelumnya.....

BUY saat harga turun dan SELL saat harga naik.....

Panduan Trading Bitconnect


TEKNIK DAGANG APABILA KONDISI PASAR SUPER NEGATIF

Nah ini yang paling ditakutkan pedagang Bitcoin. Bagaimana kalau harga cenderung turun terus ? Pagi ini 4.200.000, beberapa jam kemudian 4.100.000, beberapa jam lagi 4.000.000 ? Kalau mencoba membeli lalu mencoba menjual di harga lebih tinggi dari harga beli sebelumnya bakalan pastinya menjadi rugi karena tidak ada yang mau membeli Bitcoin anda jauh di atas harga pasar kecuali pembeli yang benar-benar sedang membutuhkan saja. Ingat pembeli juga adalah orang pintar yang tahu berapa harga beli yang pantas saat membeli.
Tetapi kondisi pasar yang cenderung turun sebenarnya apabila kita cukup SMART mempunyai keuntungan tersendiri.

Study Case saya buat dalam trading Bitcoin ini juga berlaku jika terjadi pada saat kita trading bitconnect:
Anton mempunyai Bitcoin saldo 3BTC dia membeli di harga 4.300.000 padahal saat ini harga Bitcoin sedang di harga 4.200.000 apabila Anton memaksa menjualnya maka Anton akan rugi 300.000. Tetapi Anton menyadari harga Bitcoin akan cenderung turun di harga  3.900.000 karena pasar internasional sedang menurun yang pasti akan diikuti pasar Indonesia.  Maka Anton menjual 3 Bitcoinnya di harga 4.200.000, maka Anton mendapatkan 12.600.000 rupiah. Dengan uang tersebut Anton berhasil membeli Bitcoin di harga 4.000.000 karena pasar bergerak sesuai yang Anton perkirakan maka Anton berhasil membeli 3.15 BTC. Ternyata besoknya harga Bitcoin bergerak naik menjadi 4.200.000 kembali dan Anton menjual seluruh Bitcoin yang didapatkannya menjadi 13.230.000 atau itu berarti keuntungan Rp 630.000.

Berdasarkan study case diatas terlihat bahwa apabila terjadi kesalahan pembelian sebelumnya kita dapat mengambil kesempatan turunnya harga yang tajam untuk menambah keuntungan dengan cara tersebut atau setidaknya mengurangi kerugian, dan cara ini bisa diterapkan jika hal diatas terjadi pada trading bitconnect... silakan daftar bitconnect disini

Wednesday, June 7, 2017

Indikator Perdagangan Terbaik

 

Mari kita lihat indikator yang paling sering digunakan oleh banyak pedagang agar berhasil dalam transaksi. Untuk lebih memahami cara kerja indikator dan bidang penggunaannya, akan lebih baik untuk mengelompokkan indikator tersebut.

Indikator tren

Indikator ini digunakan untuk menentukan tren. Indikator ini penting karena perdagangan yang sukses berarti mengikuti tren. Misalnya, jika ada praanggapan bahwa tren menurun, lebih baik Anda berdagang dengan asumsi bahwa harga akan terus turun dan sebaliknya. Berikut adalah indikator yang digunakan untuk memahami tren pasar saat ini:

Indikator Bollinger

Indikator ini merupakan salah satu indikator tertua yang masih efektif hingga sekarang. Indikator ini sering ditampilkan pada grafik harga sebagai tiga band volatilitas. Saat harga berada di atas band atas, itulah awal dari sebuah tren naik. Saat harga berada di bawah band, itu menandakan awal dari momentum yang menurun. Saat harga berada di tengah grafik, itu berarti pasar yang “stabil”. Biasanya, dalam situasi seperti ini, mayoritas pedagang (kecuali pedagang yang berspesialisasi dalam perdagangan pasar yang “stabil”) tidak membuka posisi dan menunggu perubahan.

Indikator MACD

Indikator ini dapat dilihat pada grafik dalam dua bentuk – indikator MACD itu sendiri dan histogram MACD. MACD biasanya ditampilkan pada grafik itu sendiri dan terlihat seperti indikator Bollinger. Histogram MACD merupakan grafik terpisah yang terdiri dari garis-garis vertikal yang memiliki panjang berbeda pada garis horizontal dan menandakan tren tertentu. Jika garis vertikalnya berada di atas garis horizontal, itu artinya tren naik. Jika garisnya berada di bawah garis horizontal, trennya menurun. Panjang garis menandakan kekuatan tren. Semakin panjang garisnya, semakin kuat trennya. Indikator ini efektif untuk jangka waktu yang panjang dan rawan salah jika digunakan untuk jangka waktu lima menit. Anda sebaiknya mengingat hal itu jika Anda ingin menggunakan histogram MACD dalam transaksi.

Indikator ichimoku

Sekilas, indikator ini sangat rumit sekaligus paling akurat. Struktur dari indikator Ichimoku memiliki 5 garis yang jika berpotongan akan memberikan berbagai jenis sinyal. Sinyal yang paling populer adalah “crossing”, yang terbentuk saat garis Tenkan dan Kijun berpotongan. Jarak antara Chinkou A dan Chinkou B disebut “awan” atau “cloud”. Terlebih, indikator ini sering kali ditampilkan dalam bentuk grafik. Dengan demikian, saat garis-garis pada grafik berhubungan dengan garis-garis indikator, hal ini akan memberikan cukup banyak informasi. Selain itu, Ichimoku merupakan indikator “mandiri”. Artinya, jika beberapa garisnya menampilkan sinyal yang sama, Anda sebaiknya membeli pilihan tertentu. Biasanya, indikator ini digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama karena tugas utama dari indikator tren adalah mengklarifikasi tren. Semakin kuat tren, semakin mudah untuk menyelesaikan tugas ini.

Oscillator

Jenis indikator ini cocok jika tidak ada tren yang umum di pasar. Kenyataannya, pedagang opsi biner menghasilkan lebih banyak uang dari berdagang “di dalam saluran” daripada pedagang lain. Misalnya, seorang pedagang Forex selalu memikirkan banyaknya poin yang akan berubah karena perubahan harga sehingga dia bisa menghasilkan keuntungan. Informasi ini tidak penting untuk seorang pedagang opsi biner. Untuk memperbanyak keuntungan, dia hanya perlu mengetahui apakah harga akan naik atau turun 2 atau 3 poin. Inilah informasi yang bisa didapatkan dari oscillator.

Stochastic

Indikator ini selalu populer. Mengingat bahwa Stochastic digunakan untuk bekerja dalam mode “saluran”, indikator ini selalu ditampilkan sebagai saluran yang sejenis karena indikator ini memiliki dua garis – garis atas dan garis bawah. Saat garis bergelombangnya berada di atas garis atas pada grafik, itu berati bahwa pasar “overbought” dan kemungkinan harga akan turun. Saat garis bergelombangnya memotong batas bawah, artinya pasar “oversold” dan kemungkinan harga akan naik.
Harap diperhatikan bahwa hal di atas hanya berlaku jika tidak ada tren yang berbeda dalam pasar. Kami menyarankan Anda untuk mengikuti arah Stochastic dan indikator tren yang disebutkan di atas.

Indikator momentum


Indikator ini berguna dalam saluran harga. Indikator momentum dapat memprediksikan situasi pasar di masa mendatang dan menampilkan perubahan momentum harga di masa mendatang. Indikator ini bekerja berdasarkan prinsip berikut – indikator membandingkan harga saat ini dengan harga dalam interval waktu sebelumnya. Setelah pembandingan selesai, pedagang akan menerima sinyal dari indikator. Agar dapat menggunakan indikator ini, Anda harus memperhatikan pergerakan garisnya dan arah pergerakannya. Jika garis indikator naik, artinya Anda sebaiknya membeli, dan jika garis indikator turun, artinya Anda sebaiknya menjual.
Indikator momentum menandakan momen yang paling sesuai untuk memasuki pasar. Lebih menguntungkan untuk menjual pada titik maksimal dan membeli pada titik minimal. Indikator ini mirip dengan Stochastic tetapi mayoritas pedagang lebih memilih indikator momentum karena lebih ilustratif dan mudah.